google918a0c52108bf1a3.html Lanang Pening: Mei 2011

17 Mei 2011

BP4K KEMBANGKAN JAMUR TIRAM UNTUK PENGHASILAN TAMBAHAN

Mukomuko, Bengkulu, 17/5 (ANTARA) - Badan Pelaksana, Penyuluhan, Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko, mencoba mengembangkan jamur tiram sebagai industri rumahan yang bisa menjadi penghasilan tambahan petani di daerah itu.

"Sebagai percontohan awal, pemerintah membantu petani jamur tiram modal awal sebesar Rp900 ribu," kata Kepala Badan Pelaksana, Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (DP4K) Kabupaten Mukomuko Zamdial Taalidin di Mukomuko, Selasa.

Ia mengatakan, keberadaan jamur tiram sudah ada sejak lama di daerah ini, karena jamur tiram tumbuh di beberapa kayu yang sudah tidak terpakai lagi, serta di tanah yang lembab."Jamur tiram sangat mudah di jumpai di daerah ini, sehingga tidak sulit bila petani punya keinginan mengembangkan, karena jamur tidak membutuhkan lahan yang luas, cukup pekarangan dengan luas tertentu baik yang berada depan maupun belakang rumah," katanya.

Bahkan, sejumlah petani di Desa Mekar Mulya, Kecamatan Penarik sudah ada yang menanam dan menjual jamur tiram di setiap pasar dan kegiatan pengembangan jamur yang di lakukan petani cukup di belakang rumah.

"Sangat sederhana sekali pola tanam yang di gunakan oleh petani dalam mengembangkan jamur tiram, tetapi manfaat yang bisa diperoleh bisa menjadi pengahasilan tambahan keluarga," katanya.

Ia menambahkan, jamur tiram sangat nikmat bila di gunakan untuk campuran masakan yang mengunakan santan kelapa, dan kebiasaan warga di daerah ini, jamur tersebut di jadikan menu tambahan selain ikan dan daging ayam.

Selain itu, jamur tiram juga bisa dicetak menjadi areka ragam makanan seperti kerupuk dan jenis makanan lain, tetapi untuk menciptakan makanan ini tentunya harus melalui proses pengolahan dan kemasan yang menarik.

Ia menjelaskan, untuk menjadikan jamur tiram sebagai ciri khas daerah ini, maka pengembangan tidak hanya di lakukan oleh sejumlah petani saja, tetapi pemerintah akan pemerintah setempat akan melakukan kajian serta penelitian tentang jamur tiram, sehingga bisa di tanam oleh petani lain sebagai penghasilan tambahan.

"Tujuan kita supaya masyarakat punya kreatifitas dalam memanfaatkan setiap sumber daya alam yang tersedia di daerah ini untuk meningkatkan kesejahteraa keluarga," katanya.

.

PENGUNJUNG LUAR KOTA PENUHI BENTENG MARLBOROUGH

Bengkulu, 16/5 (ANTARA) - Pengunjung asal luar Kota Bengkulu memenuhi objek wisata sejarah Benteng Marlborough untuk menikmati libur panjang dan Hari Raya Waisak, Selasa.

Kepala Seksi Pemasaran UPT Pemanfaatan Objek Wisata dan Aset Daerah Almidianto mengatakan, lebih dari 500 pengunjung objek wisata sejarah peninggalan kolonial Inggris itu sudah berdatangan sejak pagi.

"Sebagian besar dari luar kota, ada yang dari Lampung, Jambi, Palembang, bahkan beberapa kota di Pulau Jawa," katanya.

Ia mengatakan pengunjung yang sebagian besar merupakan rombongan sekolah dan keluarga selalu mendominasi saat libur panjang.Untuk mendampingi para pengunjung, pihaknya menugaskan empat pemandu yang akan menjelaskan sejarah benteng tersebut kepada pengunjung.

"Kami tidak menambah pemandu karena ada empat orang kemanan yang bisa membantu mereka menjelaskan sejarah benteng ini," tambahnya.

Sehari-hari Benteng Marlborough diurus oleh lima orang juru pelihara (jupel) yang masih berstatus pegawai kontrak dan empat orang keamanan.

Untuk menjelajahi kawasan seluas 44,5 meter persegi itu, pengunjung harus membayar retribusi sebesar Rp2.500 per orang.

"Pemasukan dari retribusi ini yang digunakan untuk membayar honor para jupel dan keamanan yang masih kontrak," ujarnya.

Benteng Marlborough dibangun pada masa kepemimpinan Gubernur Joseph Callet.

Fungsi benteng tersebut selain sebagai markas pertahanan militer sekaligus kantor pusat perdagangan dan pemerintahan Inggris.

Pembangunan benteng tahap pertama selesai pada 1718 dengan gerbang utama benteng di sisi barat. Bagian bangunan menyerupai kepala kura-kura kemudian ditambahkan pada 1783 sehingga sistem pertahanan gerbang benteng menjadi berlapis.

Kekokohan benteng tergambar dari ketebalan dinding bagian luar setinggi 8,65 meter dan ketebalan tiga meter. Sementara tebal dinding bagian dalam sekitar 1,8 meter dengan bahan bangunan antara lain batu karang, batu kali, dan bata dengan perekat campuran kapur, pasir, dan semen merah.

Bangunan tersebut tidak memiliki perubahan atau kerusakan meskipun Bengkulu sudah dilanda dua kali gempa besar yakni pada 2000 dengan kekuatan 7,3 SR dan pada 2007 dengan kekuatan 7,9 SR.

Salah seorang pengunjung asal Kota Jambi, Henny Flora mengatakan tertarik mengunjungi Benteng Marlborough karena merupakan bangunan peninggalan terbesar Inggris di Indonesia.

"Saya sudah lama ingin mengunjungi benteng ini, selain bentuknya unik dan masih terawat dengan rapi, sejarahnya juga sangat terkenal," ktanya.

.

SENI TARIAN HARUMKAN DAERAH BELUM SEPENUHNYA DIBINA

Mukomuko, Bengkulu, 17/5 (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu dinilai belum sepenuhnya memberikan pembinaan terhadap kesenian tarian yang mengharumkan daerah itu saat pegelaran seni dan budaya di tingkat nasional.
Ketua Sanggar Upik Barau M. Yakin di Mukomuko, Selasa, mengatakan, kesenian tarian kambang anak dan gandai selalu digunakan untuk acara kebesaran dan pentas seni di tingkat nasional, tetapi selama latihan mereka tidak pernah diperhatikan.

Menurut dia, pemerintah setempat jangan hanya sekedar mengunakan kesenian di daerah itu saat dibutuhkan saja, tetapi setiap ada latihan dan persoalan yang dihadapi oleh kelompok kesenian minimal ada perhatian.

Kelompok sanggar Upik Berau yang membawahi dua kesenian tarian Kambang anak dan gandai selama ini melakukan aktivitas latihan dengan cara swadaya dan sukarela anggota agar kesenian tersebut tetap bertahan."Dalam beberapa kali latihan tarian, pemerintah seharusnya peduli untuk melihat secara langsung, sehingga bisa memberikan pembinaan dan motivasi kepada kelompok sanggar, supaya tetap semangat dalam melestarikan kesenian di daera ini," urainya.

Melestarikan seni dan budaya, kata dia, bukan hanya tugas kelompok atau sanggar tertentu saja, melainkan tugas bersama, agar daerah ini memiliki ciri khas yang bisa ditonjolkan kepada masyarakat di luar.

Disamping bisa menjadi pengetahuan bagi masyarakat luat tentang wisata seni dan budaya di daerah ini yang selalu bertahan dan tumbuh meskipun sudah banyak kebudayaan luar yang membaur.

"Sebagai putra asli daerah ini kami merasa terpanggil untuk selalu menjaga dan mempertahankan seni dan budaya nenek moyang yang di tinggalkan untuk anak cucunya," urainya.

Sementara Sanggar Upik Berau saat ini tetap rutin melakukan latihan sebagai bekal dalam kegiatan pentas seni di acara Olimpiade pemuda di Kota Bengkulu, serta mewakili daerah ini untuk pementasan di Provinsi Sumatera Barat dan Bali.

"Sanggar sudah diminta oleh pemerintah setempat dan kami masih mempersiapkan bekal dengan melakukan latihan, supaya pegelaran berjalan dengan lancar dan bisa mengharumkan nama daerah ini di tingkat nasional," urainya.

Sekilas tentang Tarian gandai yang di bawakan oleh perempuan dan tarian Kambang anak yang dibawakan oleh laki-laki menceritaka tentang kehidupan sosial masyarakat di daerah ini pada masa lalu.

Gandai menceritakan tentang kebahagian dan suka cita masyarakat sedangkan kambang anak menceritakan tentang pertengkaran antara suami dan istri yang memiliki cara pendang berbeda ketika mau mengobati anaknya yang sedang salam kondisi sakit.

Seorang istri dengan pola pikir lama menolak anak di obati oleh dokter menyusul masih langkanya tenaga medis saat itu, sedangkan seorang suami ingin anaknya di obati oleh dokter, sehingga tari menarik antara keduanya menimbulkan pertengkaran.

"Perbedaan dua sudut pandang itu merupakan cara yang di gunakan oleh nenek moyang waktu lalu dalam memutuskan semua permasalahan yang berhubungan dengan persoalan kecil maupun besar," urainya.

.

OBJEK WISATA BENGKULU DIBANJIRI PENGUJUNG BERLIBURAN

Bengkulu, 17/5 (ANTARA) - Berbagai objek wisata di Kota Bengkulu sejak beberapa hari terakhir dibanjiri penggunjung dari provinsi tetangga, dalam rangka berliburan memanfaatkan akhir pekan dan hari raya Waisak 2555 tahun 2011.

Kunjungan wisata itu sebgian besar dari warga Lubuk Linggau dan Kabupaten Musi Rawas dan Kota Pagar Alam, Sumsel, dengan membawa keluarga, kata seorang pengunjung dari Kota Pagar Alam Ujang Herman, Selasa.

"Kami sekeluarga datang ke Bengkulu sejak, Sabtu (14/5) dan hari ini pulang karena besok mulai masuk kantor dan anak-anak mau sekolah," katanya.

Selama di Kota Bengkulu nginap di rumah keluarga, namun pada sing harinya membuat tenda di kawasan Pantai Panjang, obyek wisata Pantai Jakat dan di kawasan pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.Obyek wisata di Kota Bengkulu cukup menarik, terutama dekat dengan kawasan pantai kebtulan anak-anak sangat senang mandi air laut, namun pada lokasi tertentu karena di pawasan pesiri Kota Bengkulu banyak sekali rawan bahaya untuk mandi.

Ia menilai, kawasan Pantai Panjang Bengkulu saat ini masih kekurangan lokasi buang hajat (WC), meskipun ada belum tertampung dan kondisinya sangat kotor akibat tidak ada penjaga khusus.

Namun disisi lain cukup indah baik harga makanan terjangkau bagi pengunjung berkantong tipis, terdapat mal sebagai pusat perbelanjaan dan warganya sangat bersahabat dengan para tamu.

Ia menyarankan, di kawasan pantai panjang hendaknya disediakan angkutan khusus untuk berkeliling, sehingga memudahkan para wisata melihat kindahan kawasan pantai dari Pasir Putih hingga Benteng Marlboroghg dan pantai Pasar Bengkulu.

Kalau untuk mencater ojek penumpangnya tertentu, namun bila ada kendaraan roda empat khusus melayani pengunjung akan lebih baik karena kawasan Pantai Panjang Bengkulu memiliki keindahan tersendiri, bila dibandingkan dengan obyek wisata pantai termasuk di Bali, katanya.

Petugas pelabuhan Pulau Baai Bengkulu Ansori mengatakan, kunjungan masyarakat ke wilayah itu sejak beberapa hari terakhir meningkat dari hari libur biasa, terutama pengunjung menggunakan kendaraan pribadi dan mobil khusus dari luar kota.

Mereka umumnya mandi pada kawasan ujung alur masuk pelabuhan dan kebetulan saat ini cukup persentatif bagi wisata membawa keluarga karena dangkal dan ada pulau dalam alur tersebut.

Para pengunjung tidak dipungut ritribusi, namun tetap diawasi kalau mandi pada beberapa lokasi dalam kolam pelabuhan karena akan mengganggu lalu lintas kegiatan bongkar muat barang dan batu bara.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Bengkulu Ir Teguh A Roni mengatakan, pengunjung dari luar kota Bengkulu tetap digratiskan untuk melihat berbagai obyek wisata, namun parkir kendaraan tetap membayar termasuk menikmati berbagai makan dan sarana permaian lainnya.

"Kita akan menata pedagang liar dan menyediakan angkutn khusus bagi pengunjung dari luar kota agar mereka bisa menikmati kondisi alam di wilayah itu," katanya.

.
COPYRIGHT MUSRIADI (LANANG PENING)