Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Amien Rais menilai setelah
beberapa tahun reformasi berjalan di tanah air keberadaannya semakin
memprihatinkan karena tidak sesuai dengan tujuan awal.
"Reformasi
bukan untuk merusak citra bangsa tapi menegakkan kesatuan dan
persatuan, sehingga dapat menciptakan sumber daya manusia handal,"
katanya saat memberikan kuliah umum di kampus Universitas Muhammadiyah
Bengkulu, Jumat.
Ia mengatakan, bila perjalanan reformasi tidak sesuai tujuan awal, maka
masyarakat akan cepat jenuh dan ingin kembali pada pola sebelumnya.
"Sekarang
banyak masyarakat merindukan kepemimpian Orde Baru karena semua aman,
bahan pokok murah dan masyarakat merasa terlindungi," katanya.
Mantan
Ketua PP Muhammadiyah itu mengatakan,sekarang kepercayaan masyarakat
kepada pemimpim dan wakil rakyat nyaris habis karena banyak mengumbar
janji namun tidak direalisasikan.
Contohnya, sebelum menjadi
pejabat atau wakil rakyat menjanjikan angin segar macam-macam kepada
masyarakat, setelah duduk pada posisi yang dinginkannya maka cenderung
lari dari rakyat.
Sekarang, kata Amin Rais, setiap warga bebas
mencaci Bengaki pemimpinnya, sehingga sang pemimpin kehilangan harga
diri. Oleh karena itu, lanjutnya, perlu pembenahan dalam perjalanan
reformasi mendatang.
"Saya mengawali reformasi di tanah air
dengan tujuan membebaskan praktik kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN),
setelah reformasi berjalan justru lebih memprihatinkan," ujarnya.
Kedatangan
Amin Rais ke Bengkulu untuk menghadiri temu kader dan menhadiri
kampanye salah satu calon wali kota Bengkulu yang diusung Partai Amanat
Nasional(PAN). (sumber: antarabengkulu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar