Para peneliti di
Indonesia terus mengembangkan teknologi yang memudahkan nelayan, salah
satunya dengan membuat peta perkiraan daerah penangkapan ikan (PPDPI)
yang dipublikasikan setiap hari.
"Peta perkiraan ini menggunakan
pendekatan remote sensing yakni memanfaatkan data satelit penginderaan
jauh," kata Dr Agus Setiawan, Kepala Balai Penelitian dan Observasi Laut
(BPOL) Badan Litbang Kelautan dan Perikanan.
Lebih lanjut Agus
menjelaskan bahwa penelitian peta perkiraan daerah penangkapan ikan
disusun sejak 2005 berdasarkan tiga indikasi yaitu suhu permukaan air
laut, ketersediaan klorofil A atau pitoplankton, dan altimetri atau
tinggi muka laut.
"Peta ini utamanya memperkirakan keberadaan
ikan-ikan pelagis seperti tuna sirip kuning, cakalang, dan lemuru," kata
pria yang pernah berkarir di BPPT itu.
Peta perkiraan posisi
ikan pelagis dibagi menjadi tiga kelas, yaitu peta nasional, peta untuk
pelabuhan, dan peta untuk wilayah khusus.
Peta nasional dirilis
tiga kali seminggu, tiap hari Senin, Rabu, dan Jumat. Sementara peta
untuk pelabuhan disebarkan ke 11 pelabuhan di Indonesia setiap hari.
Demikian pula peta untuk wilayah khusus yaitu Selat Bali, Laut Sawu, dan
Kutai Kartanegara.
"Bagi nelayan yang tidak memiliki teknologi
sonar dan sensor ikan di perahunya, mereka bisa meminta informasi kepada
kami," kata Bambang Sukresno, salah seorang peneliti penyusun PPDPI.
Selain ditampilkan dalam website BPOL, PPDPI juga didistribusikan melalui e-mail dan fasilitas Interactive Voice Respond (IVR).
Untuk
bisa mendapatkan PPDPI secara rutin melalui e-mail, para calon pengguna
harus mengirimkan permintaan ke ppdpi_brok@yahoo.com.
Sementara itu, untuk mendapatkan PPDPI melalui fasilitas Interactive Voice Respond (IVR), para pengguna dapat menerima PPDPI secara otomatis melalui mesin faksimili dengan cara menelepon ke nomor 0365-44271.
Diseminasi
informasi peta keberadaan ikan jenis pelagis ini juga mengandalkan
kerjasama dengan pemerintah daerah setempat, kata Bambang.
"Kami
telah melakukan sosialisasi dan kerjasama dengan beberapa pemerintah
daerah, Indramayu salah satunya," ujar Bambang menjelaskan.
Pemda
Indramayu, menurut Bambang, melaksanakan program Informasi Daerah
Penangkapan Ikan (IDPI), sehingga nelayan bisa melihat informasi titik
koordinat yang potensial banyak ikan ketika mereka berada di tempat
pendaratan ikan (TPI).
BPOL yang terletak di Jembrana, Bali, adalah salah satu wadah pelaksanaan kegiatan-kegiatan Southeast Asia Center for Ocean Research and Monitoring (SEACORM). (sumber : Antaranews)
Lanang Pening merupakan sebuah Blog pribadi yang menyajikan berbagai informasi tentang berita yang bersifat Lokal, Nasional dan Internasional. Serta berbagai info yang Lucu, Unik dan Menarik sebagai penambah wawasan anak negeri.
3 Sep 2012
Peta posisi ikan untuk nelayan indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar