Para pengusaha batu bara di Provinsi Bengkulu akan menghentikan
sementara produksi terkait turunnya harga batu bara di pasar
internasional saat ini.
"Selain itu hal ini juga disebabkan mulai
diberlakukannya penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi per 1
September 2012 oleh Pemprov Bengkulu," kata Ketua Asosiasi Pertambangan
Batubara Bengkulu (APBB) Safran Junaidi dihubungi, Senin.
Ia menjelaskan, harga jual batu bara saat ini turun menjadi 47 dolar AS
per ton, sehingga pengusaha mengalami kerugian rata-rata 4 dolar per
ton.
Bila harga jual batu bara tidak juga naik dan solar
menggunakan harga non subsidi maka perusahaan tambang batu bara di
Provinsi Bengkulu terancam berhenti beroperasi atau bangkrut.
"Penetapan
rencana kebijakan penjualan solar nonsubsidi dilakukan pada akhir 2011
saat harga ekspor batu bara sedang tinggi yakni 64 dolar per ton,"
katanya.
Ia menjelaskan, bila harga ekspor batubara telah kembali
naik dan perusahaan bisa memperoleh keuntungan, pihaknya menyetujui
kebijakan penjualan solar non subsidi tersebut.
Sementara itu,
dengan harga jual solar non subsidi sebesar Rp10.700 per liter,
menyebabkan pengusaha menderita rugi cukup besar, sehingga untuk
sementara menghentikan produksi.
Target produksi batu bara dari sepuluh perusahaan yang tergabung dalam APBB mencapai tiga juta ton pada 2012.
Dewan
Penasehat Asosiasi Pertambangan Batubara Bengkulu (APBB), Sutarman
mengatakan, sebelum melakukan penghentian produksi, pihaknya akan
mengusulkan kepada pemprov Bengkulu untuk menunda penerapan penggunaan
solar nonsubsidi.
"Kami sudah membuat usulan tertulis kepada
Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah untuk menunda
kebijakan tersebut," katanya.
Ia mengharapkan, Pelaksana Tugas
(Plt)Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah hendaknya ada kebijakan untuk
menunda kebijakan penjualan solar non subsidi untuk truk pengangkut
batubara dari lokasi tambang ke pelabuhan Pulau Baai.
Kepala
Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bengkulu Karyamin mengatakan,
usulan dari APBB itu sementara ditampung dan memutuskannya adalah
kebijakan Gubernur Bengkulu setelah melalui rapat terpadu.
"Pagi
ini kami akan menerima aksi dari kelompok angkutan batu bara di kantor
gubernur, terkait penerapan penggunaan BBM nonsubsidi tersebut,"
ujarnya. (sumber: Antarabengkulu)
Lanang Pening merupakan sebuah Blog pribadi yang menyajikan berbagai informasi tentang berita yang bersifat Lokal, Nasional dan Internasional. Serta berbagai info yang Lucu, Unik dan Menarik sebagai penambah wawasan anak negeri.
2 Sep 2012
Pengusaha batubara Bengkulu sementara tidak produksi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar