google918a0c52108bf1a3.html Lanang Pening: JANGAN BIARKAN WARGA 'MINUM' AIR LAUT

25 Des 2010

JANGAN BIARKAN WARGA 'MINUM' AIR LAUT


Kualitas air yang bersumber dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Selagan di Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sungguh memprihatinkan.

Karena bertahun-tahun air PDAM yang dikonsumsi warga setempat untuk kebutuhan mandi, masak, mencuci, bahkan minum
rasanya sangat asin, karena berasal dari air laut yang berbatasan langsung dengan sungai selagan.

Sebagai daerah yang berada sepanjang pesisir pantai, sulit bagi warga di daerah ini mendapatkan sumber air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari, karena bukan hanya sungai selagan yang bercampur dengan air laut tetapi beberapa sumur warga terasa asin.

"Untuk minum kami terpaksa menggunakan air galon, sedangkan mandi dan mencuci masih menggunakan air PDAM meski rasanya asin," kata seorang warga Kelurahan Bandar Ratu Yanto, Sabtu.Ia mengatakan, mandi menggunakan air asin menjadi tidak bersih karena Sabun yang tidak berbusa bahkan pakaian yang dicuci menjadi tidak bersih karena masih tercium aroma kurang sedap.
"Tidak ada pilihan lain selain menggunakan air asin karena tidak ada sumber air bersih lainnya yang bisa digunakan untuk kebutuhan hidup kami sehari-hari," ungkapnya.

Pernah warga mencoba untuk menggali sumur tetapi hasilnya kualitas air tidak jauh berbeda dengan kualitas air yang bersumber dari PDAM.

"Air sumur juga hasilnya kurang bagus, karena terasa bau besi sehingga kami tidak sanggup untuk menggunakan air itu," ujarnya.

Warga lainnya Bambang, mengeluh tidak bagusnya kualitas air yang bersumber dari PDAM, padahal kewajiban sebagai pelanggan tetap dipenuhi setiap bulan, tetapi tidak ada upaya dari perusahaan itu untuk memberikan yang terbaik kepada pelanggan.

"Sebagai pelanggan kami merasa sangat dirugikan, karena harus mengkonsumsi air asin yang berasal dari pantai, padahal kami sangat membutuhkan air untuk keperluan rumah tangga setiap hari," urainya.

Bila pihak PDAM tidak segera memberikan air bersih kepada pelanggan maka ke depan banyak pelanggan yang minta berhenti karena tidak sanggup lagi.

"Kami hanya ingin mendapatkan air bersih dari PDAM bukan air asin, jadi kami minta supaya ke depan mereka bisa memberikan air bersih," ujarnya.

Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Yusmardi, mengatakan, PDAM harus segera mencarikan solusi untuk kebutuhan air bersih bagi masyarakat di daerah ini.

"Jangan biarkan masyarakat mengkonsumsi air laut, karena akan berdampak kurang baik bagi kesehatan masyarakat," ujarnya.

Pihak PDAM, kata dia, harus mencarikan sungai yang berada jauh dari air laut, sehingga saat pasang air laut tidak masuk ke sungai.

Ia mengatakan, secara geografis daerah ini berada dekat dengan laut, sehingga kualitas air menjadi tidak bagus, termasuk sumur, menyusul lahan di daerah ini gambut sehingga kualitas air juga menjadi kurang bagus.

"Kita harap maklum dengan kondisi daerah ini yang berada dekat dengan laut tetapi jangan mengesampingkan pelayanan kepada masyarakat apalagi yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak," ujarnya.

Ia menjelaskan, meskipun sampai sekarang belum ada laporan terkait pelayanan yang tidak maksimal dari PDAM, tetapi berdasarkan pengecekan di lapangan terjadi keluhan dari masyarakat tentang air asin.

Direktur PDAM Tirta Selagan Kabupaten Mukomuko Abu Halim, mengatakan, air yang disuplai perusahaan itu menjadi asin pada saat tidak turun hujan tiga sampai empat hari, karena sungai selagan menjadi dangkal sehingga saat pasang naik air laut langsung bercampur dengan sungai.

"Jika turun hujan air sungai menjadi besar, sehingga pelanggan PDAM tidak akan mengkonsumsi air asin tetapi sebaliknya saat tidak turun hujan air PDAM menjadi asin," urainya.
Ia mengatakan, penanganan yang bisa dilakukan oleh PDAM saat ini saat air laut pasang petugas teknis perusahaan akan berhenti operasi selama tiga sampai empat jam, setelah itu pompa diaktifkan kembali.

"Ini kami lakukan supaya pelanggan tidak menerima air yang bersumber dari laut, jika tidak kami matikan otomatis air laut akan masuk ke rumah pelanggan di daerah ini," ujarnya.

Sebanyak 700 rumah tercatat menjadi pelanggan PDAM di Kecamatan Kota Mukomuko dan menerima air yang bersumber dari sungai selagan.

Abu menjelaskan, jarak antara pipa penyedot PDAM dengan air laut di daerah ini sekitar satu kilometer sehingga degan jarak itu potensi air laut masuk ke sungai selagan dan disedot oleh pipa sangat besar.

"Sungai selagan bagian atas masih air tawar, karena pipa penyedot PDAM berada di bawah sungai sehingga air laut yang tercampur dengan air sungai selagan masuk melalui pipa dari bagian bawah," katanya.

Sebelumnya jarak antara air laut dengan pipa penyedot PDAM sekitar 8 kilometer, tetapi sekarang jaraknya hanya sekitar 1 kilometer.

"Mulai 1982 sampai 1995 jarak antara pipa penyedot PDAM dengan air laut sekitar 8 kilometer sehingga saat hujan tidak turun dalam waktu lama air laut tetap tidak masuk ke sungai," urainya.

Tetapi setelah terjadi banjir yang merusak tanggul pembatas antara sungai selagan dengan muara sehingga jaraknya menjadi semakin dekat.


tenaga gravitasi

Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Mukomuko Husni Thamrin, mengatakan, pihak PDAM harus memanfaatkan tenaga gravitasi yang berada di Kecamatan Selagan Raya untuk memenuhi kebutuhan air bersih di daerah ini.

"PDAM tidak bisa lagi menggunakan sungai selagan untuk kebutuhan air bersih masyarakat di daerah ini, karena bisa berdampak masyarakat akan menerima air yang bersumber dari laut," urainya.

Menurut dia, air laut tidak layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat di daerah ini apalagi untuk memasak dan untuk minum.

"Tenaga gravitasi telah dibangun di Kecamatan Selagan Raya tetapi belum bisa menjangkau Kecamatan Kota Mukomuko, untuk itu perusahaan harus berusaha mengusulkan pipa dengan ukuran panjang supaya air bersih dari gravitasi bisa diterima masyarakat," urainya.
Ia menjelaskan, bahwa kebutuhan air bersih merupakan prioritas yang harus diutamakan, untuk itu pemerintah setempat harus memperjuangkan supaya masyarakat bisa menerima kebutuhan hidup setiap hari itu.

"Pemerintah harus mengakomodir kebutuhan air bersih masyarakat, supaya tidak ada lagi masyarakat di daerah ini yang mengeluh karena mengkonsumsi air yang tidak layak," ujarnya.

Pihak PDAM belum sepenuhnya memberikan pelayanan kepada pelanggan di daerah ini karena sejak lama air yang dikonsumsi masyarakat terasa asin tetapi belum ada solusi.

"Seharusnya sejak lama PDAM memindahkan pipa penyedotnya ke tempat yang lebih tinggi berada di hulu sungai supaya berada jauh dari pantai," kata anggota komisi II DPRD Kabupaten Mukomuko Eri.

Ia mengatakan sudah sejak lama masyarakat di daerah ini harus mengonsumsi kualitas air yang tidak baik, padahal dampak dari air yang tidak berkualitas bisa mengganggu kesehatan.

"Saya sangat setuju pemerintah harus mengupayakan air yang bersumber dari tenaga gravitasi bisa diterima masyarakat di daerah ini," ungkapnya.

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mukomuko Iskandar, mengatakan, dinas itu telah mengusulkan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk pembelian pipa menghubungkan dari kecamatan kota Mukomuko menuju tenaga gravitasi.

"Jarak antara pipa tenaga gravitasi dengan pipa di daerah ini berkisar 20 kilometer, dengan jarak sejauh itu maka dibutuhkan dana besar dan anggaran untuk itu telah disampaikan kepada kementerian pekerjaan umum pada 2011," urainya.

Ia mengatakan, jika usulan pembelian pipa disetujui, maka sumber air bersih dari tenaga gravitasi bisa diterima oleh masyarakat di daerah ini.

"Tenaga air bersih yang bersumber dari tenaga gravitasi saat ini hanya bisa dinikmati oleh masyarakat di Kecamatan Selagan Raya, karena keterbatasan panjang pipa yang telah dibangun pada tahun ini," ujarnya.

Menurut dia, tekanan yang dihasilkan dari tenaga gravitasi sangat kuat sehingga potensi besar bisa sampai ke daerah ini.

"Air dari sungai ditampung di dalam sebuah wadah besar selanjutnya air langsung dialirkan ke rumah masyarakat," urainya.

Ia menjelaskan, setelah tenaga gravitasi selesai dikerjakan belum ada intruksi untuk serah terima kegiatan itu kepada pihak PDAM.

"Kegiatan sudah selesai 100 persen, sedangkan untuk serah terima masih menunggu bupati daerah ini," urainya.

Menurut dia, meskipun belum diserahkan, namun dinas tetap memperjuangkan supaya ada penambahan pipa untuk kegiatan tenaga gravitasi pada 2011.

"Sehingga ke depan PDAM bisa menyuplai air bersih dari sungai Kecamatan Selagan melalui tenaga gravitasi," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COPYRIGHT MUSRIADI (LANANG PENING)