google918a0c52108bf1a3.html Lanang Pening: PENGUNJUNG LUAR KOTA PENUHI BENTENG MARLBOROUGH

17 Mei 2011

PENGUNJUNG LUAR KOTA PENUHI BENTENG MARLBOROUGH

Bengkulu, 16/5 (ANTARA) - Pengunjung asal luar Kota Bengkulu memenuhi objek wisata sejarah Benteng Marlborough untuk menikmati libur panjang dan Hari Raya Waisak, Selasa.

Kepala Seksi Pemasaran UPT Pemanfaatan Objek Wisata dan Aset Daerah Almidianto mengatakan, lebih dari 500 pengunjung objek wisata sejarah peninggalan kolonial Inggris itu sudah berdatangan sejak pagi.

"Sebagian besar dari luar kota, ada yang dari Lampung, Jambi, Palembang, bahkan beberapa kota di Pulau Jawa," katanya.

Ia mengatakan pengunjung yang sebagian besar merupakan rombongan sekolah dan keluarga selalu mendominasi saat libur panjang.Untuk mendampingi para pengunjung, pihaknya menugaskan empat pemandu yang akan menjelaskan sejarah benteng tersebut kepada pengunjung.

"Kami tidak menambah pemandu karena ada empat orang kemanan yang bisa membantu mereka menjelaskan sejarah benteng ini," tambahnya.

Sehari-hari Benteng Marlborough diurus oleh lima orang juru pelihara (jupel) yang masih berstatus pegawai kontrak dan empat orang keamanan.

Untuk menjelajahi kawasan seluas 44,5 meter persegi itu, pengunjung harus membayar retribusi sebesar Rp2.500 per orang.

"Pemasukan dari retribusi ini yang digunakan untuk membayar honor para jupel dan keamanan yang masih kontrak," ujarnya.

Benteng Marlborough dibangun pada masa kepemimpinan Gubernur Joseph Callet.

Fungsi benteng tersebut selain sebagai markas pertahanan militer sekaligus kantor pusat perdagangan dan pemerintahan Inggris.

Pembangunan benteng tahap pertama selesai pada 1718 dengan gerbang utama benteng di sisi barat. Bagian bangunan menyerupai kepala kura-kura kemudian ditambahkan pada 1783 sehingga sistem pertahanan gerbang benteng menjadi berlapis.

Kekokohan benteng tergambar dari ketebalan dinding bagian luar setinggi 8,65 meter dan ketebalan tiga meter. Sementara tebal dinding bagian dalam sekitar 1,8 meter dengan bahan bangunan antara lain batu karang, batu kali, dan bata dengan perekat campuran kapur, pasir, dan semen merah.

Bangunan tersebut tidak memiliki perubahan atau kerusakan meskipun Bengkulu sudah dilanda dua kali gempa besar yakni pada 2000 dengan kekuatan 7,3 SR dan pada 2007 dengan kekuatan 7,9 SR.

Salah seorang pengunjung asal Kota Jambi, Henny Flora mengatakan tertarik mengunjungi Benteng Marlborough karena merupakan bangunan peninggalan terbesar Inggris di Indonesia.

"Saya sudah lama ingin mengunjungi benteng ini, selain bentuknya unik dan masih terawat dengan rapi, sejarahnya juga sangat terkenal," ktanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COPYRIGHT MUSRIADI (LANANG PENING)