SEBANYAK 2.000 orang warga Provinsi Bengkulu hingga saat ini terdata menderita penyakit AIDS/HIV dan sebagian besar penderita adalah kaum pria, kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS/HIV (KPA) Provinsi Bengkulu Arna Maret.
"Dari jumlah itu, 26 orang sudah meninggal termasuk 13 yang orang tertular karena penggunaan jarum suntik (narkoba) dan sedangkan puluhan lainnya dalam kondisi memprihatinkan," katanya di Bengkulu, Senin.
Ia menjelaskan, selama tahun 2010 tercatat penderita HIV/AIDS baru 226 orang dimana 60 persen diantaranya tertular karena hubungan seks, 30 persen tertular karena penggunaan jarum suntik dan 10 persennya dari jarum pembuat tato.
"Penderita itu terdeteksi pada transfusi darah saat donor, perniatal atau bayi yang tertular dari ibunya saat di kandungan. Sebagian lagi terdeteksi karena penderita melaporkan ke pihak medis," katanya.
Penderita HIV terbesar terjadi di Kota Bengkulu, menyusul ratusan warga daerah kabupaten, sedangkan penderitanya mulai kalangan anak-anak sampai dengan orang dewasa dari berbagai profesi.
Untuk menekan tingginya angka penderita HIV/AIDS itu, pihaknya rutin melakukan sosialisasi baik melalui media massa, maupun kunjungan langsung ke lembaga pemasyarakatan (Lapas), sekolah-sekolah dan kegiatan seminar lainnya.
Belum lama ini, ia mengatakan, pihanya menggelar rapat koordinasi program penanggulangan HIV/AIDS kerja sama dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMD) Provinsi Bengkulu menghadirkan nara sumber Korwil Komisi Penanggulangan Aids Nasional (KPAN) DR Halik Sidik.
Selain itu juga hadir perwakilan Ditjen Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Adat Terpencil, Dr Minarti.
Acara itu menyimpulkan masih rendahnya perhatian pemerintah provinsi dan kabupaten /kota dalam penangulangan HIV/AIDS di Provinsi Bengkulu.
Korwil Komisi Penanggulangan Aids Nasional (KPAN) DR Halik Sidik menilai, penyebaran penyakit HIV/AIDS di Provinsi Bengkulu, khususnya di Kota Bengkulu sudah tahap mengkhawatirkan dan hendaknya pemerintah cepat merespon penanggulangannya.
"Kita lihat ada lokalisasi di Kota Bengkulu, namun belum ada keseriusan program Pemerintah Provinsi dan Kota dalam mengatasi penyebaran AIDS di tempat itu," katanya.
Ia menjelaskan, dari jumlah pekerja seks di lokalisasi misalnya 200 orang lebih dan dalam sehari bisa melakukan hubungan seks kepada tiga pelanggan sehingga terjadi 600 kali potensi penularan dalam sehari.
Menurut dia, jumlah itu jika dikalikan tujuh hari sudah mencapai 42 ribu kali potensi penyebaran dalam seminggu dan jika diambil sebanyak sepuluh ribu yang terinveksi HIV/AIDS maka bisa mencapai 30 ribu warga Provisi Bengkulu terinfeksi HIV dalam satu bulan.
"Penanggulangan tersebut hendaknya menjadi prioritas dalam Rencana Pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), jangan sampai mempriortaskan program 90 persen orang sehat sedangkan 10 persennya orang dalam HIV AIDS (ODHA) terabaikan," katanya.
Pemerintah daerah mestinya menyediakan anggaran khusus sesuai dengan Permendagri Dalam Negeri nomor 20 tahun 2007 tentang pedoman umum pembentukan KPA dan Pemberdayaan Masyarkat dalam Rangka Penangulangan HIV/AIDS.
Dinas Sosial, dinas kesehatan, Dinas Pendidikan, Pariwisata semuanya masuk menjadi Anggota KPA dan Wakil Ketua KPA tinggal lagi ada atau tidak programnya di sana, sementara KPA Daerah hanya sebagai fasilitator dan menjadi wadah dalam penguatan kelembagaan.
Perwakilan Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Adat Terpencil Minarti mengatakan, masih tidak samanya pemahaman antara Anggota KPA di Daerah tentang HIV/AIDS dan cara penangulangannya membuat sulit untuk menyelesaikan dan mengerjakan program KPAN dalam menangulangi HIV/AIDS.
"Paradigma dan pemahaman kita juga belum sepaham, tetang apa itu HIV/AIDS dan bagaimana cara mencegahnya, meskipun anggota KPA seperti dari Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Badan Pemberdayaan," tandasnya.
Lanang Pening merupakan sebuah Blog pribadi yang menyajikan berbagai informasi tentang berita yang bersifat Lokal, Nasional dan Internasional. Serta berbagai info yang Lucu, Unik dan Menarik sebagai penambah wawasan anak negeri.
18 Jul 2011
KPA: 2.000 WARGA BENGKULU TERJANGKIT HIV/AIDS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dijual Alat Tes HIV/ AIDS yaitu mono rapid test berbentuk card. Anda bisa tes sendiri, hasilnya anda sendiri yang tahu.
BalasHapusHarga :
Rp.25.000,-/ 1 pcs + Ongkos Kirim (JNE, TIKI atw Pos).
Khusus utk Kota Bengkulu bisa COD (Cash On Delivery).
Cara Pemakaian :
- Cukup 3 tetes darah (serum/plasma) diteteskan ke alat test tsb, maka dlm beberapa menit Hasilnya langsung Kelihatan, jika garisnya 2 maka itu artinya Positif HIV dan jika garisnya 1 artinya Negatif.
Bagi Anda yang telah Positif terinfeksi Virus HIV/ AIDS secepatnya Konsultasi dgn Dokter Ahli, agar mendapat penanganan yang lebih dini jangan sampai akut penyakitnya.
Bagi Anda yang Negatif, tinggalkanlah kebiasaan buruk Anda yang beresiko, agar terhindar dari Virus HIV (penyakit AIDS).
Untuk pemesanan Hub/ SMS : 0821 846 99991 ( An. Wijaya )
email : fifamart@yahoo.com.