google918a0c52108bf1a3.html Lanang Pening: PEDAGANG PROTES PEMBONGKARAN WARUNG DI PANTAI PANJANG

4 Okt 2011

PEDAGANG PROTES PEMBONGKARAN WARUNG DI PANTAI PANJANG

Pembongkaran warung di objek wisata Pantai Panjang menuai protes dari puluhan pedagang yang menilai penertiban tersebut tidak adil.

"Karena sebagian warung yang dibangun semipermanen tidak dibongkar tapi warung kami dibongkar, ini tidak adil," kata salah seorang pedagang, Mangcek di sela-sela penertiban yang dilakukan puluhan anggota kepolisian dan Satpol PP Kota Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan, penertiban yang dilakukan terhadap kegiatan pedagang di pantai tersebut harus dilakukan adil dan merata alias tidak pilih kasih.

Kenyataannya, kata dia, salah satu warung yang bukan milik warga sekitar kawasan pantai dibiarkan berdiri, sedangkan warung pedagang lainnya dibongkar dan dihancurkan.

"Kami ingin minta kejelasan tentang izin yang harus kami kantongi untuk mendirikan tempat berjualan di pantai ini, kami tidak pernah mendapat sosialisasi," tambahnya.

Sementara itu, memasuki hari kedua tim gabungan dari kepolisian dan Satpol PP Kota Bengkulu kembali membongkar ratusan warung pedagang di kawasan wisata Pantai Panjang sebagai bagian dari penataan objek wisata tersebut.

"Pembongkaran warung-warung ini bagian dari rencana penataan kawasan wisata Pantai Panjang agar tidak kelihatan kumuh, tapi lebih menarik," kata Asisten I Pemerintah Kota Bengkulu Ali Arifin di sela-sela penertiban.

Ia mengatakan, seluruh warung akan dibongkar dan tidak ada pilih kasih.

Selain membongkar warung di Pantai Panjang, aparat juga membongkar warung-warung yang didirikan kembali oleh warga di wilayah Pantai Berkas yang dicadangkan sebagai kawasan hutan pantai.

Puluhan aparat Kepolisian Resor Kota Bengkulu dipimpin Kapolres AKBP Joko Suprayitno membongkar warung dan tempat duduk berbahan bambu yang dibangun pedagang di pinggir pantai tersebut.

Ali mengatakan, Pemerintah Kota Bengkulu tetap memperbolehkan pedagang berjualan di Pantai Panjang, asalkan menggunakan gerobak dorong dan tenda gaul yang bisa dibongkar pasang.

"Pedagang tetap boleh berjualan di sini asal dibuat semenarik mungkin dan bebas dari kesan kumuh," katanya.

Pemerintah Kota Bengkulu, kata dia, masih melakukan penjajakan dengan Bank Bengkulu untuk menyediakan gerobak dan tenda bagi para pedagang.

"Jadi kami minta para pedagang untuk bersabar jika ingin difasilitasi pemerintah," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COPYRIGHT MUSRIADI (LANANG PENING)