google918a0c52108bf1a3.html Lanang Pening: Prabowo: Bumi pertiwi dikapling-kapling oleh warga asing

14 Sep 2012

Prabowo: Bumi pertiwi dikapling-kapling oleh warga asing

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku prihatin, sebagian besar bumi pertiwi telah dikapling-kapling oleh asing, sehingga masyarakat makin terjepit.

Hal itu tidak hanya terjadi di Provinsi Bengkulu, tapi menyeluruh dari Sabang sampai Marauke, kata Prabowo dalam temu kader Partai Gerindra di Bengkulu, Jumat  malam.

"Mari kita sebagai masyarakat Indonesia bersama-sama mengambil hak bumi pertiwi ini kembali utuh menjadi aset negara," tandasnya.

Ia mengatakan, hingga saat ini masyarakat Indonesia yang kaya raya hanya satu persen, sisanya tergolong menengah ke bawah dan kurang mampu, akibat kekayaan sumber daya alam dikeruk dan diangkut keluar negara.

Pada era sekarang yang mampu hanya pejabat berwenang karena mereka memiliki kekuatan untuk menyalahgunakan anggaran negara untuk rakyat, menjadi milik pribadi, ujarnya.

Akibatnya dari 33 gubernur se-Indonesia ada 17 orang masuk penjara dan masih banyak yang akan menyusul akibat menyalahgunakan uang rakyat.

Tidak hanya para gubernur, tapi bupati dan wali kota dari sekitar 400 orang, 100 orang di antaranya juga terpidana dan tersangka korupsi, tambahnya.

"Kita sangat prihatin melihat kondisi tersebut dan secepatnya perlu dipulihkan bersama masyarakat yang merasa kehilangan haknya," ujarnya.

Selanjutnya ia mengatakan, gedung kantor gubernur, bupati dan wali kota di tanah air cukup megah, tapi kehidupan masyarakat masih banyak di bawah garis kemsikinan.

"Saya sudah keliling ke beberapa negara dan melihat kantor gubernur, bupati/wali kota kecil-kecil, tapi masyarakat cukup sejahtra," ujarnya.

Ke depan ia mengajak masyarakat bersama-sama mempertahankan sumber daya alam di tanah air untuk tidak dimiliki bangsa asing.

Sekaligus mempertahankan amanat dalam amademen Undang-undang 1945 pasal 33 bahwa air, bumi dan udara adalah milik negara untuk mensejahtrakan rakyat, tandas Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu.

Ketua HKTI Provinsi Bengkulu Edi Haryanto mengatakan, sudah melakukan pembinaan bagi puluhan petambak tradisonal di wilayah itu.

"Kita sudah mebuat kolam ikan bandeng percontohan di kawasan pelabuhan Pulau Baai Bengkulu dengan menyiapkan bibit bandeng 20 ribu ekor," ujarnya.

Program ke depan HKTI Bengkulu akan membina ribuan petani nelayan di sepanjang pantai barat Bengkulu yang panjangnya sekitar 756 kilometer, tambahnya.  (antarabengkulu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COPYRIGHT MUSRIADI (LANANG PENING)