google918a0c52108bf1a3.html Lanang Pening: OBJEK WISATA BENGKULU MENGALAMI LONJAKAN PENGUNJUNG

4 Jul 2011

OBJEK WISATA BENGKULU MENGALAMI LONJAKAN PENGUNJUNG

Bengkulu, 4/7 (ANTARA) - Beberapa objek wisata di Kota Bengkulu selama musim libur sekolah mengalami lonjakan pengunjung hingga mencapai 200 persen dibanding hari biasa.

"Lonjakan pengunjung sampai 200 persen, dibandingkan hari biasa," kata Septi, petugas jaga di Benteng Fort Marlborough yang dikelola Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Senin.

Ia mengemukakan bahwa benteng Marlborough, pada hari biasa jumlah pengunjung hanya 100 orang per hari, sedangkan pada hari libur sekolah bisa mencapai 300 hingga 500 pengunjung per hari.
Begitu pula dengan objek wisata Pantai Panjang, pada hari biasa pengunjung berkisar 500 hingga 1.000 orang, tapi pada hari libur sekolah jumlah pengunjung bisa mencapai 5.000 pengunjung.

Sementara itu, hal yang sama juga terjadi di Rumah Bung Karno sewaktu diasingkan di Bengkulu, Jalan Soekarno-Hatta.

"Jika hari tidak musim libur sekolah, jumlah wisatawan hanya 75 orang per hari, tapi saat musim libur sekolah bisa mencapai 1.000 wisatawan per hari," kata Sugrawan, penjaga di rumah Presiden I RI.

Wisatawan yang datang ke Bengkulu didominasi wisatawan lokal, seperti Provinsi Jambi, Sumsel, Sumatra Barat dan Jakarta.

Kebanyakan wisatawan yang datang ke Bengkulu melakukan misi liburan dan wisata sejarah, karena di daerah itu banyak ditemukan beberapa lokasi wisata sejarah.


Keluhkan sampah
Sementara itu, beberapa wisatawan yang mendatangi beberapa objek wisata di Bengkulu mengeluhkan sampah yang berserakan tidak ditata dengan baik.

"Secara keseluruhan objek wisata Bengkulu banyak sampah yang berserakan, dan berbau busuk, itu membuat kami tidak nyaman," keluh salah seorang wisatawan asal Australia, Roger Moore.

Roger Moore mengaku, sampah dibiarkan begitu saja oleh pedagang berserak di sungai dan pantai, sehingga sampah tersebut membusuk.

Berseraknya sampah yang membusuk itu ia lihat di objek wisata Pantai Panjang dan Pantai Tapak Paderi.

Sampah yang berserakan itu terdiri dari sisa penjualan kelapa muda dan sampah non-organik seperti kaleng minuman mineral dan sampah plastik lainnya.

Demikian juga dengan beberapa pengunjung di Rumah Bung Karno.

Mereka mengeluhkan bau sampah yang berasal dari tempat pembuangan sampah warga Kelurahan Angguta Dalam dan Kelurahan Angguta Atas, yang tempatnya tepat bersebelahan dengan rumah mantan presiden pertama Indonesia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COPYRIGHT MUSRIADI (LANANG PENING)