google918a0c52108bf1a3.html Lanang Pening: BENGKULU KEKURANGAN DOKTER HEWAN

17 Jul 2011

BENGKULU KEKURANGAN DOKTER HEWAN


PROVINSI Bengkulu kekurangan sebanyak 50 orang tenaga dokter hewan untuk menanggulangi secara optimal apabila terjadi serangan virus flu burung (H5NI) melanda daerah itu.

"Untuk mengoptimalkan penanggulangan serangan virus flu burung hendaknya tenaga dokter yang ada ditambah lagi," ujar Koordinator Pusat Penanggulangan Penyakit Flu Burung Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu Emran Kuswady, Minggu.
Jumlah dokter hewan yang tergabung dalam Pusat Penanggulangan Penyakit Flu Burung Provinsi Bengkulu saat ini sebanyak 21 orang sedangkan kebutuhan idealnya adalah 70 orang.

Kabupaten Mukomuko saat ini memiliki jumlah dokter hewan terbanyak yakni empat orang. Sedangkan Kota Bengkulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, Rejang Lebong dan Lebong masing-masing memiliki sebanyak dua orang.

Lalu Kabupaten Bengkulu Utara hanya memiliki seorang dokter hewan, sedangkan Seluma sama sekali belum memiliki.

"Kalau jumlah dokter hewan yang ada sangat minim bagaimana bisa mengatasi flu burung yang selalu berulang kali terjadi di daerah ini," ujarnya.

Ia menyarankan agar seluruh pemerintah kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu menambah jumlah dokter hewan pada penerimaan calon pegawai negeri sipil.

"Sebab kekurangan dokter hewan berdampak terhadap penanggulangan serangan virus flu burung saat ini tidak berjalan optimal," ujarnya.

Beberapa waktu lalu enam kecamatan di Kota Bengkulu yakni Kecamatan Selebar, Gading Cempaka, Muara Bangkahulu, Ratu Agung, Teluk Segara dan Ratu Samban ditemukan unggas yang mati mendadak akibat terkena serangan virus flu burung.

Selain di Kota Bengkulu, ratusan unggas tersebut ditemukan di beberaapa Kabupaten Kepahiang, Bengkulu Tengah, Rejang Lebong, Kaur, dan Bengkulu Selatan.

"Untuk memusnakan ratusan unggas yang sebagian besar ayam kampung dengan cara dibakar bekerja sama dengan warga," tambahnya.

Untuk mengatasi penyebaran virus yang bisa menular ke manusia itu, Disnakwan menyemprot sejumlah lokasi penjualan ayam di pasar tradisional dengan disinfektan.

Dari data yang ada sedikitnya 2.157 ekor unggas di Bengkulu selama Januari hingga April 2011 dipastikan positif tertular virus flu burung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COPYRIGHT MUSRIADI (LANANG PENING)