google918a0c52108bf1a3.html Lanang Pening: HARGA SAYURAN DI BENGKULU MERANGKAK NAIK

17 Jul 2011

HARGA SAYURAN DI BENGKULU MERANGKAK NAIK

HARGA sayur-mayur pada tingkat pedagang pengecer di berbagai pusat perbelanjaan di Kota Bengkulu merangkak naik, sedangkan stok cukup di pasok dari sentra produksi Kabupaten Rejang Lebong.

Harga sayur mayur dan lauk pauk itu sebetulnya sudah naik sejak dua pekan lalu, namun setiap hari terus terjadi kenaikan meskipun jumlahnya kecil, kata seorang pedagang sayur di Pasar Panorama Ny Susmi, Minggu.
Ia menjelaskan, harga sayur naik itu antara lain jenis tomat, kentang, terong, wortel,sawi jantung, kacang-kacangan, termasuk tepung terigu an lauk pauk lainnya rata-rata naik antara Rp500 hingga Rp1.000 per kilogram.

Harga sayur itu bila dijual pada pasar malam sebagian besar stabil, namun pada siang harinya terjadi naik cukup signifikan karena harga beli dari pedagang besar juga sudah naik, ujarnya.

Ia mengakui, sebagian besar harga bahan pokok menjelang bulan puasa dipastikan naik meskipun stoknya cukup karena sudah merupakan tradisi bagi pedagang mencari keuntungan.

Untuk harga tomat dari Rp1.500 naik menjadi Rp4.000 per kilogram, sedangkan kentang, sawi, kacang-kacangan ,terpung terigu rata-rata naik Rp500 per kilogram, sedangkan harga telur ayam rata-rata naik naik menjadi Rp1.200 dari sebelumnya Rp1.050 per butir.

Untuk harga cabai merah keriting tetap bertahan Rp9.000 per kilogram dan cabai rawai bertahan Rp10 ribu perkilogram, sayur bayam dijual pedagang Rp1.500 dari sebelumnya Rp1.000 per ikat, ujarnya.

Kabid Peragangan Dinas perindustrian Perdagangan Kota Bengkulu Rahman mengakui, bahwa harga sembilan bahan pokok menjelang bulan puasa naik, akibat tinggi permintaan masyarakat.

"Kami tidak bisa menghentikan kenaikan bahan pokok itu meskipun stoknya cukup karena tergantung pedagang, walau demikian para pedagang tetap diimbau agar tidak semaunya menaikan harga bahan pokok tersebut," katanya.

Bila harga bahan pokok termasuk sayur tidak terkendali dan bahkan meresahkan masyarakat, maka pemerintah akan mengatasinya dengan menggelar operasi pasar, namun hal itu sebelumnya terjadi pedagang hendaknya lebih memahami dengan tidak menaikan harga terlalu tinggi, jelasnya.

Kenaikan harga itu juga dikeluhkan warga di Kabupaten Kaur karena kenaikan sayur mayur terlalu tinggi yaitu untuk jenis tomat saja dijual pedagang Rp6.500 per kilogram dari sebelumnya Rp3.500 per kilogram.

Seorang warga Kaur Ujang mengatakan, harga sayur mayur di Pasar Inpres Bintuhan, Kecamatan Kaur Selatan mengatakan, kenaikan harga sayur cukup tinggi itu terjadi pada jenis kentang, terong, wortel, kacang buncis terjadi kenaikan berkisar antara Rp500 hingga Rp2.500 per kilogram.

Untuk harga kacang buncis dari Rp5.000 naik menjadi Rp7.500 per kilogram, terong panjang dari Rp3.000 naik menjadi Rp4.500 per kilogram dan sawi jantung dari Rp4.000 naik menjadi Rp6.500 per kilogram.

Seorang peagang Eci mengakui, bahwa harga berbagai jenis sayur, beras, tepung terigu, bawang dan lainnya rata-rata naik karena harga beli pada tingkat pedagang besar juga sudah naik.

Harga daging sapi/kerbau dari Rp75 ribu naik menjadi Rp80 ribu, harga ikan relatif stabil karena wilayah ini adalah kawasan pantai, sedangkan pasokan dari nelayan cukup lancar.

Telur ayam ras di jual pedagang Rp1.500 dari sebelumnya rp1.200 per butir, telur ayam kampung dijual Rp3.000 dari sebelumnya Rp1.800 per butir dan telur bebek dijual Rp2.500 dari sebelumnya Rp1.500 per butir.

Kabag Ekonomi Sekretariat Kabupaten Kaur Drs Edi Suwardi mengatakan, kondisi ini tak lepas dari tingginya permintaan masyarakat menjelang Ramadhan.

"Kami pun hanya bisa mengantisipasinya dengan persiapan operasi pasar bersama yang nantinya akan dilakuan pertengahan bulan puasa," lanjut Edi.

Kenaikan sejumlah sembako ini juga diakibatkan karena distributor memasok dari Lampung dan wilayah Sumsel serta tingginya biaya transportasi darat saat ini, jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COPYRIGHT MUSRIADI (LANANG PENING)