google918a0c52108bf1a3.html Lanang Pening: KOTA BENGKULU BANGUN MONUMEN MERAH PUTIH

10 Jul 2011

KOTA BENGKULU BANGUN MONUMEN MERAH PUTIH

Pemerintah Kota Bengkulu akan membangun Monumen Merah Putih untuk menumbuhkan semangat kebangsaan bagi generasi muda kini dan mendatang serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Pembangunan monumen merah putih ini akan menjadi memontum emas bagi Kota Bengkulu dalam perjalanan seabad bangsa Indonesia," kata Wali Kota Bengkulu Ahmad Kanedi, Minggu.

Monumen Merah Putih yang segera dibangun juga dikaitkan kegiatan Merajut Nusantara dengan menggelar menjahit bendera pusaka di Persada Fatmawati (istri Presiden RI pertama Soekarno) oleh sejumlah istri para pejabat negara dipimpin Ibu Ani Yudhoyono pada 18-24 Juli 2011.
Monumen Merah Putih yang dibangun pada 2011 atau 2012 juga sejalan dengan program pengembangan sektor kepariwisaan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara ke Kota Bengkulu.

"Obsesi saya membangun monumen merah putih selain untuk meningkatkan semangat kebangsaan dan keutuhan NKRI juga dapat dikaitkan dengan program pengembangan objek wisata," katanya.

Sebab itu nanti setiap wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang datang atau menginjakkan kaki di monumen merah putih ini akan mendapat penghargaan dalam bentuk piagam dari pemerintah daerah. Penghargaan seperti ini biasanya amat disenangi para wisatawan asing.
"Biasanya para wisatawan asing jika diberi penghargaan seperti itu sangat senang, sehingga ketika mereka kembali ke negara asal menjadi terkesan selama di Kota Bengkulu. Ini tentu akan disampaikan mereka dari mulut ke mulut di negaranya," katanya.

Menurut dia, monumen merah putih itu juga dapat dijadikan sebagai media ajang promosi pariwisata.

Karenanya sektor kepariwisataan akan menjadi salah satu "lokomotif" pembangunan Kota Bengkulu yang memiliki objek wisata bahari cukup memikat seperti pantai panjang, objek wisata sejarah peninggalan Inggris Bengteng Marlborough, rumah Bung Karno (Presiden RI pertama Soekarno ketika diasingkan Belanda pada 1938-1942), dan kediaman Fatmawati.

"Sektor kepariwisataan menjadi salah satu sasaran program kita untuk mengangkat citra daerah dan pemberdayakan ekonomi masyarakat serta pemasukan pendapatan asli daerah," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COPYRIGHT MUSRIADI (LANANG PENING)